Sabtu, 15 Agustus 2009

proses kerja radio panggil

Gelombang Radio-AM
Sinyal yang berbentuk analog, juga dapat ditransmisikan melalui udara, seperti misalnya: gelombang radio. AM-Radio yang merupakan singkatan dari Amplitude Modulation, dapat menangkap sinyal pada frekwensi yang sama, dan dengan kekuatan dan amplitude yang dimilikinya, dapatlah menggerakkan informasi kearah yang dituju.
Pemancar Radio-FM /Station Televisi
Pemancar radio-FM dan station televisi juga dapat digunakan untuk menyalurkan gelombang analog. Dalam hal ini, Station televisi ataupun pemancar Radio-FM (Frekwensi Modulation) akan ng mendiami gelombang antara 54 hingga 806 megahertz (millions of cycles per second)
Radio Komunikasi Gelombang Pendek.
Dalam hal ini, radio komunikasi gelombang pendek banyak digunakan oleh kalangan tertentu, misalnya ORARI ataupun kepolisian, juga dapat dimanfaatkan untuk membawa sinyal analog ketempat yang dituju. Radio komunikasi gelombang pendek memiliki frekwensi yang lebih tinggi jika dibanding dengan frekwensi yang dimiliki oleh pemacar radio-AM.

Peran Teknologi Komunikasi

S atelit komunikasi telah menunjukkan kemampuannya sejak tiga dasa warsa yang lalu. Masih segar ingatan kita, bahwa misi satelit komunikasi dalam tahun 60-an adalah sebagai alternatif transmisi dari titik ke titik antar kontinen, karena kemampuannya melihat kira-kira sepertiga permukaan bumi dari tempat ketinggian orbit geostasioner tepat di atas katulistiwa. Komunikasi internasional menjadi ajang yang subur bagi sistem ini. Satu dasa warsa sesudah itu, ditunjang oleh kemajuan teknologi antena dan HPA, sistem ini mempunyai cakupan pensil yang lebih kecil, yang memungkinkan stasiun bumi dengan diameter sekitar 10 meter, berkomunikasi satu dengan lainnya. Bangsa kita wajib berbangga karena founding fathers kita dengan sangat bijaksana memutuskan Palapa A sebagai infrastruktur tulang punggung telekomunikasi, di samping sistem terestrial, pada Agustus 1976. Tradisi ini masih berlanjut sampai hari ini, dan terbukti bahwa sistem komsat (komunikasi satelit) domestik kita merupakan salah satu yang armada stasiun bumi ukuran sedangnya terbanyak dengan jumlah transponder 37 buah. Teknologi komsat terus berkembang, di mana pada tahun 80-an tumbuh VSAT, atau Very Small Aperture Terminal, stasiun bumi dengan diameter kurang dari 2,5 meter. Hal ini disebabkan karena kematangan teknologi antena dan semakin besarnya kemampuan daya satelit. Alur perkembangan ini semakin berlanjut: pada tahun-tahun 90-an ini akan segera muncul stasiun bumi sebesar terminal cordless atau sering disebut teknologi handheld atau telepon genggam.
Kini, di akhir tahun 90-an ini perkembangan satelit komunikasi sangat fenomenal, tak terkecuali di daerah Asia Pacific. Bukan hanya negara-negara di kawasan ini seakan berlomba memiliki komsat, juga perusahaan-perusahaan swasta maupun konsorsium yang bersifat internasional merencanakan bisnis lewat komsat. Dari data yang dapat diperoleh, di kawasan ini, telah terdaftar komsat-komsat seperti terlihat pada Tabel 1.
Tabel 1
Name of Satellites Organization Information to Convey Other
1. Skysat Skysat Hongkong data and telephony -
2. Dacom Dacom Korea tv-b,c, telephony data band X
3. Indostar - dbs band S
4. Superbird Japan - band X
5. Gorizon-raduga Russia/India - band X
6. Skynet - - band X
7. ACes PSN mobile band S/L
8. APMT Singapora mobile band S/L
9. LAOSTAR Laos dbs band Ku
10. Measat Malaysia - -
11. Singasat Singapore - -
12. Palapa C Indonesia FSS C, Ku, extended C
13. Thaicom Thailand FSS C, Ku
14. PCG Hongkong/Singapore FSS C, Ku, X, Ka
15. Mabuhay Philippines - band C and Ku
Satelit yang terdaftar itu digunakan untuk berbagai keperluan seperti untuk siaran TV, komunikasi suara, data dan gambar, serta untuk komunikasi bergerak. PCG, misalnya menawarkan suatu 0ne-stop VSAT network service bagi perusahaan-perusahaan multinasional yang mempunyai kantor tersebar di beberapa negara di Asia. Namun dari pelbagai penggunaan satelit itu ada persamaannya, yaitu ada kecenderungan untuk menggunakan spektrum frekuensi yang bukan lagi di dominasi oleh pita C, tetapi di luarnya. Pita X, yang selama ini tidak pernah atau jarang diimplementasikan, tiba-tiba menjadi bermunculan. Demikian pula halnya daerah terusan C, sudah mulai diminati oleh pelbagai proposant. Tentunya daerah yang empuk untuk teknologi handheld untuk sistem komunikasi bergerak, juga menjadi sasaran dari pelbagai perencana komsat. Akhir-akhir ini bahkan daerah pita Ka, yaitu antara 20-30 Ghz menjadi incaran perencana komsat yang secara spetakuler jumlahnya relatif banyak.
Konsep NII, atau Prasarana Informasi Nasional, didefinisikan sebagai jaringan komunikasi gabungan dari berbagai media transmisi seperti satelit, serat optik, kabel tembaga, kabel koaksial, radio, untuk membawa berbagai macam informasi. Negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, harus mempersiapkan juga jaringan NII dalam mempersiapkan era informasi tersebut, dengan cakupan yang menyeluruh dalam batas-batas yuridiksi suatu negara tersebut. Pada tahapan ini, peran satelit menjadi sangat efektif bagi pemecahan masalah prasarana telekomunikasi di negara berkembang. Di samping cakupan yang luas untuk melingkupi seluruh negeri, transponder satelit itu bisa bersifat transparan, untuk melewatkan berbagai protokol yang dilewatkannya. Bahkan perkembangan satelit semakin menuju kepada onboard processing dan/atau switching di satelit, dengan kemampuan total digital; hal tersebut semakin memungkinkan kombinasi jaringan yang mulus terhadap sistem jaringan terestrial yang ada.
Teknologi VSAT tersebut telah membuktikan sebagai suatu sarana jaringan yang cepat penggelarannya bagi keperluan jaringan data, jaringan suara, untuk menghubungkan ribuan titik simpul yang tersebar di seluruh wilayah. Kini teknologi VSAT mengarah kepada terminal jaringan terpadu, dan jaringan multimedia. Dengan demikian, VSAT akan ditantang untuk melewatkan trafik yang bersifat hybrid, yang terdiri atas kombinasi berbagai macam trafik yang sifatnya amat berbeda satu dengan lain. VSAT kini sedang dikembangkan untuk dapat berfungsi sebagai terminal ATM, yang nampaknya akan tepat untuk aplikasi multimedia. Teknologi kunci yang memungkinkan VSAT untuk komunikasi terpadu ialah a.l. teknik kompressi, alokasi dinamis, alokasi kanal, dan pengaktifan suara. Multiplexing secara statistik nampak sebagai teknologi yang optimal diterapkan dalam keperluan akses ganda (multi access), dikaitkan dengan alokasi kanal dinamis. Studi simulasi menunjukkan bahwa Protokol SREJ Aloha tepat digunakan untuk mengatasi pesan-pesan singkat yang cukup sering, dikombinasikan dengan keperluan pengiriman file yang panjag secara periodik. Namun, dalam menjawab keperluan sistem VSAT bagi trafik yang tinggi dinamikanya seperti multimedia, penelitian dan pengembangan masih diperlukan di antaranya untuk mencari protokol yang tepat yang memungkinkan jaringan VSAT dapat memberikan keterhubungan penuh dalam bidang multimedia. Dengan kata lain, dalam tahapan sekarang ini, VSAT telah dapat memberikan solusi jaringan terpadu dengan dinamika/kecepatan informasi relatif rendah, dan ini dapat merupakan suatu titik tolak bagi negara berkembang untuk mengembangkan NII-nya. Penggelaran jaringan NII dengan pita lebar melalui teknologi VSAT masih merupakan subyek riset di masa datang.
Uraian tersebut di atas merupakan ulasan singkat bahwasanya komsat dapat memberikan alternatif prasarana komunikasi yang cepat, meyeluruh, dan mampu melewatkan berbagai kebutuhan penyaluran informasi, jauh lebih cepat dibandingkan penggelaran kabel atau sistem terestrial lainnya. Pertanyaannya bagi perancang sistem komsat, bagaimanakah kiranya arsitektur yang dapat dikembangkan secara sistematis, bagi sistem satelit yang tepat dalam harga terjangkau, yang memungkinkan negara-negara berkembang semakin dapat memanfaatkan sistem komsat dalam memenuhi kebutuhan NII-nya. Untuk hal tersebut, berikut ini kami sampaikan suatu telaah berdasarkan observasi perkembangan teknologi komsat, dan usulan untuk pengembangan selanjutnya.
Biaya jaringan satelit agar terjangkau oleh para pengguna, mengandung makna dua hal. Pertama, ialah harga terminal/stasiun bumi. Kedua, ialah biaya sambungan per menit. Bila yang pertama tergantung kepada ukuran antena serta besarnya daya pancar stasiun bumi, maka elemen kedua ini sangat tergantung kepada kapasitas yang dapat diberikan oleh satelit. Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa cara rekayasa sbb:
  1. Mengurangi biaya dan masa perangkat keras yang ada, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi di bidang tersebut.
  2. Memperbaiki efisiensi penggunaan sistem; hal yang biasa berlaku adalah rekayasa penggunaan sumberdaya satelit berdasarkan beban trafik puncak, padahal ini berarti bahwa penggunaan sumberdaya sekitar 15%. Perbaikan penggunaan ini bisa diperbaiki dengan arsitektur yang fleksibel, misalnya dengan antena yang dapat diatur-atur kembali cakupannya, atau dengan menggunakan teknologi On Board Processing.
  3. Meningkatkan efisiensi dengan memperkecil jumlah bit-bit tambahan (overhead). Hal ini sulit, karena tendensinya bahwa terminal dan jaringan akan semakin cerdas, jadi akan lebih banyak bit-bit kontrol dan signalling yang akan dimasukkan ke dalam trafik komunikasi.
  4. Kapasitas transmisi dapat ditingkatkan untuk dapat mengurangi biaya komsat. Pengurangan biaya dapat secara dratis turun 90%, bila kapasitas satelit dapat dinaikkan 10 kali.
  5. Peralatan pemakai (stasiun bumi) dapat dikurangi dengan penggunaan antena yang kecil atau omni directional. Caranya ialah dengan menggunakan daya pancar satelit (EIRP) yang besar, atau penggunaan satelit dengan orbit rendah atau menengah (LEO atau MEO), sehingga rugi lintasannya menjadi berkurang.
Arsitektur sistem satelit yang baru seyogyanya menuju kepada pengguna antena satelit dengan pancaran pensil tajam yang dapat berubah arah dengan kecepatan data tinggi, atau antena pancaran pensil tajam dengan arah tetap dengan kecepatan data rendah atau medium. Penggunaan pita frekuensi Ka memungkinkan hal tersebut. Di samping itu, satelit harus memiliki G/T yang tinggi untuk memungkinkan daya pancar yang rendah dari stasiun bumi.
Atas dasar prinsip rekayasa komsat tersebut di atas, berbagai kecenderungan penerapan sistem komsat moderen dapat kita amati sbb:
  1. Penggunaan satelit GEO (geostasioner) lebih menarik untuk daerah cakupan yang kontinu dan luas, dan hanya membutuhkan satelit dengan jumlah lebih sedikit.
  2. Satelit harus ditingkatkan dayanya untuk meningkatkan kapasitas, yang juga dapat menekan biaya stasiun bumi; untuk ini satelit harus lebih besar untuk dapat menopang antena ukuran besar dan catu daya lebih tinggi.
  3. Konstelasi satelit-stelit yang lebih kecil sedang diajukan secara global dengan orbit rendah (LEO) atau menengah (MEO).
  4. Porsi masa Payload semakin meningkat sehubungan dengan kemajuan riset di bidang bahan-bahan serta rekayasa komponen-komponen.
  5. Satelit semakin tinggi dayanya; Satelit DBS kini mempunyai daya 8 kW, dan yang sedang direncanakan berdaya 15 kW; kombinasi antara daya tinggi dengan kompresi digital memungkinkan sebuah DBS memiliki kapasitas yang tinggi (sekitar 100 kanal) sehingga cukup ekonomis.
  6. Ukuran antena semakin besar, batasnya tinggal ukuran muatan maksimum dari kendaran peluncur.
  7. Prosessor semakin tinggi kecepatan, dan semakin kecil dimensi serta harganya. Ini mengakibatkan pengaturan otomatis dari stasiun bumi, pengaturan jaringan otomatis, dan pengolahan sinyal di satelit : penyandian, kompresi, pembetukan pensil, dan switching. Semua efek ini akan mengurangi biaya dan memungkinkan pelayanan-pelayanan baru.
  8. Jaringan akan menggunakan kecepatan yang lebih tinggi (ATM/BISDN). Karenanya satelit juga akan semakin menerapkan penggunaan switching di satelit, dalam rangka meningkatkan keterhubungan dengan jaringan terestrial yang ada. Iridium sedang membangun MSS dengan switching di satelit, sedangkan Spaceway dan Cyberstar merencanakan OBP untuk sistem FSS.
  9. Terminal semakin kecil dan murah (VSAT), bahkan menuju kepada handset untuk MSS kecepatan rendah (Contoh: Globalstar, Iridium, Odyssey, Inmarsat P, ECCO).
Sementara itu kecenderungan teknologi komsat sangat diwarnai oleh penemuan-penemuan teknologi terestrial maupun antariksa. Dapat kita amati hal-hal sbb:
  1. Fokus rekayasa antena kini terpusat kepada antena aktif, seperti Direct Radiating Phased Array dengan komponen aktif seperti phase shifter, power divider, amplifieer dan LNA). Rekayasa semacam itu akan memudahkan integrasi dan test serta fleksibel dalam operasionalisasinya.
  2. Penguat daya semakin meningkat kapasitas maupun efisiensinya, bahkan semakin dikembangkan untuk frekuensi-frekuensi semakin tinggi (dari pita C ke pita Ku dan ke pita Ka, bahkan pada pita 60 Ghz untuk ISL). Efisiensi HPA juga naik secara dramatik, contohnya TWTA kini melebihi 60%. Efisiensi MMIC juga membaik, tapi masih tetap 50% di bawah TWTA. Hal ini sangat menghambat perkembangan antena aktif.
  3. Teknologi OBP untuk satelit agak terlambat perkembangannya, disebabkan kebutuhan masa dan dayanya masih cukup besar. ACTS dan Milstar telah mengawali rekayasa semacam ini, disusul sistem-sistem komersial seperti Iridium, Spaceway dan Teledesic. Ke tiga sistem terakhir ini menggunakan teknologi OBP dalam demodulasi, switching digital dan re-demodulasi.
  4. Terminal semakin kecil ukurannya, terutama karena EIRP dan G/T satelit semakin besar. Dengan semakin kuatnya dan murahnya prosesor, terminal semakin otomatis, sehingga biaya O&M nya semakin murah.
  5. Rekayasa pemantapan desain (packaging) dan aspek manufakturabilitas menjadi hal yang semakin penting untuk menekan biaya sistem satelit konstelasi (seperti Iridium 66+11 satelit, Teledesic 840 satelit).
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa dalam hal menekan biaya komsat maka ada beberapa area teknologi yang harus dikembangkan. Kita mulai dengan urgen, dan berangsur-angsur menuju ke yang kategori penting.
Unsur-unsur teknologi yang harus dikembangkan di masa datang adalah sbb :
  • Standar dan protokol yang satellite friendly yang memungkinkan keterhubungan secara mulus dengan jaringan terestrial baik yang dengan kawat atau nirkawat.
  • Sistem arsitektur jaringan hybrid antara terestrial dan satelit.
  • Teknologi antena aktif untuk satelit, stasiun gerbang, serta terminal.
  • Terminal yang kompak, transportabel.
  • Penggunaan EIRP dan G/T yang lebih tinggi, untuk mengurangi ukuran terminal. Ini bisa dicapai dengan penggunaan antena yang lebih besar, pita frekuensi yang lebih tinggi, serta penguat daya yang lebih tinggi.
  • Sistem catu daya yang efisien.
  • Kendaraan peluncur dengan bisa lebih rendah dan keandalan yang tinggi.

Konklusi

Perancang komsat harus selalu mencari solusi teknologi yang memungkinkan biaya penerapan sistem menjadi terjangkau. Berbagai kecenderungan teknologi yang muncul dalam bidang telekomunikasi, baik terestrial maupun antariksa, dapat dijadikan panduan ke arah itu. Nampaknya NII bagi negara-negara berkembang dapat dipercepat realisasinya dengan komsat, dengan catatan harus dicari solusi sehingga biaya terminal dan biaya sambungan terjangkau.
Terminal harus semakin kecil dalam ukuran dan daya pancar, dan satelit harus semakin besar kapasitasnya. Sebagai gambaran, terminal sekecil handset, apalagi yang dikembangkan dari handset selular, merupakan kandidat yang baik untuk dikembangkan lebih lanjut. Salah satu cara untuk meningkatkan kapasitas satelit ialah penggunaan antena pensil ganda pada frekuensi tinggi semacam Ku maupun Ka; hal ini bisa dikombinasikan dengan menggunakan teknologi penggandaan statistik seperti ATM, sehingga efisiensi sumberdaya satelit meningkat. Lagipula, teknologi ATM sesuai untuk lingkungan digital secara menyeluruh, sehingga keberadaan satelit bisa mempercepat keterhubungan terminal dengan jaringan ATM nasional. Untuk solusi transitoire, dapat diimplementasikan teknologi komsat tipe bent-pipe tetapi dengan daya pancar yang lebih tinggi dengan mengeksploitasi frekuensi-frekuensi yang masih sepi penggunaannya, seperti terusan C, band X dsb.

Sistem Jaringan Pada Wireline

Dewasa ini, minat dan pemahaman terhadap sistem keamanan jaringan (network security) semakin meningkat seiring dengan tingginya kebutuhan untuk itu. Hal ini, tidak diragukan lagi, terjadi akibat meluasnya penggunaan internet dan banyaknya perusahaan yang telah mengimplementasikan teknologi informasi berbasis jaringan pada bisnis mereka. Internet firewall, dengan segala kelebihan maupun kekurangannya, adalah salah satu mekanisme pengamanan yang paling banyak dipakai saat ini. Dalam artikel ini, kita akan mempelajari secara sepintas tentang apa itu internet firewall, sejarahnya, serta melihat bagaimana ia digunakan pada saat ini maupun di masa mendatang. Istilah “firewall” sendiri sebenarnya juga dikenal dalam disiplin lain, dan dalam kenyataannya, istilah ini tidak hanya bersangkutan dengan terminologi jaringan. Kita juga menggunakan firewall, misalnya untuk memisahkan garasi dari rumah, atau memisahkan satu apartemen dengan apartemen lainnya. Dalam hal ini, firewall adalah penahan (barrier) terhadap api yang dimaksudkan untuk memperlambat penyebaran api seandainya terjadi kebakaran sebelum petugas pemadam kebakaran datang untuk memadamkan api. Contoh lain dari firewall juga bisa ditemui pada kendaran bermotor, dimana firewall memisahkan antara ruang penumpang dan kompartemen mesin. Dalam terminologi internet, istilah “firewall” didefinisikan sebagai sebuah titik diantara dua/lebih jaringan dimana semua lalu lintas (trafik) harus melaluinya (chooke point); trafik dapat dikendalikan oleh dan diautentifikasi melalui sautu perangkat, dan seluruh trafik selalu dalam kondisi tercatat (logged). Dengan kata lain, “firewall adalah penghalang (barrier) antara ‘kita’ dan ‘mereka’ dengan nilai yang diatur (arbitrary) pada ‘mereka’” (Chesswick, W & Bellovin, S., 1994). Network firewall yang pertama muncul pada akhir era 1980-an, berupa perangkat router yang dipakai untuk memisahkan suatu network menjadi jaringan lokal (LAN) yang lebih kecil. Dalam kondisi ini, penggunaan firewall hanya dimaksudkan untuk mengurangi masalah peluberan (spill over) data dari LAN ke seluruh jaringan. Hal ini mencegah masalah-masalah semacam error pada manajemen jaringan, atau aplikasi yang terlalu banyak menggunakan sumber daya meluber ke seluruh jaringan. Firewall untuk keperluan sekuriti (security firewall) pertama kali digunakan pada awal dekade 1990-an, berupa router IP dengan aturan filter tertentu. Aturan sekuriti saat itu berupa sesuatu seperti: ijinkan setiap orang “di sini” untuk mengakses “ke luar sana”, juga cegahlah setiap orang (atau apa saja yang tidak disukai) “di luar sana” untuk masuk “ke sini”. Firewall semacam ini cukup efektif, tetapi memiliki kemampuan yang terbatas. Seringkali sangat sulit untuk menggunakan aturan filter secara benar. Sebagai contoh, dalam beberapa kasus terjadi kesulitan dalam mengenali seluruh bagian dari suatu aplikasi yang dikenakan restriksi. Dalam kasus lainnya, aturan filter harus dirubah apabila ada perubahan “di luar sana”. Firewall generasi selanjutnya lebih fleksibel, yaitu berupa sebuah firewall yang dibangun pada apa yang disebut “bastion hosts”. Firewall komersial yang pertama dari tipe ini, yang menggunakan filter dan gateway aplikasi (proxies), kemungkinan adalah produk dari Digital Equipment Corp. (DEC) yang dibangun berdasarkan firewall korporat DEC. Brian Reid dan tim engineering di laboratorium sistem jaringan DEC di Pallo Alto adalah pencipta firewall DEC. Firewall komersial pertama dikonfigurasi untuk, dan dikirimkan kepada pelanggan pertamanya, sebuah perusahaan kimia besar yang berbasis di pantai timur AS pada 13 Juni 1991. Dalam beberapa bulan kemudian, Marcus Ranum dari Digital Corp. menciptakan security proxies dan menulis ulang sebagian besar kode program firewall. Produk firewall tersebut kemudian diproduksi massal dengan nama dagang DEC SEAL (singkatan dari Security External Access Link)

Dasar Jaringan Wireles

Beberapa Asumsi Dasar
Diketahui bahwa Perlengkapan WiFi mempunyai batasan jarak komunikasi sekitar 5-8km, jika lebih dari itu maka kekuatan atau daya nya akan melemah, beberapa asumsi tersebut adalah :
1. Jarak jangkauan komunikasi WiFi sekitar 5-8 km
2. Kemungkinan Akses point berada di ISP

Pada ISP, hubungan internet mereka mungkin menggunakan media telekomunikasi yang berbeda khususnya untuk hubungan dengan jarak cukup jauh, Contoh :
1. Fiber Optic
2. Microwave links
3. VSAT links
Perlengkapan WLAN untuk digunakan diluar ruangan.
Dalam beberapa kasus, instalasi dan konfigurasi bervariasi, Pada dasarnya kita membutuhkan 4 benda untuk memasang WLAN :
1. PC router, dapat menggunakan Pentium I dan Pentium II dengan RAM 64 MB dan system operasi Linux
2. WLAN card, Beberapa orang menggunakan PCI card dengan konektor antenna diluar. Tidak semua WLAN card baik untuk dipakai diluar ruangan, beberapa type dari 3COM cards & COMPEX tanpa konektor antenna luar maka akan sulit di aplikasikan di luar ruangan.
3. Kabel Pigtail dengan coaxial kabel untuk menghubungkan PCI card dengan antenna
4. Sebuah antenna yang dibutuhkn untuk komunikasi.
Untuk beberapa USB WLAN card yang dibuat dengan antenna berfrekuensi 2,4 GHz, kamu membutuhkan beberapa benda untuk membuat jarak lebih jauh :
a. buat USB WLAN card menjadi tahan terhadap segala cuaca
b. buat kabel USB WLAN menjadi tahan terhadap segala cuaca
c. Letakkan USB WLAN card di depan reflector parabolic
ACCESS POINT di ISP umumnya diletakkan di tempat yang tinggi di atas tower
Persiapan perlengkapan nirkabel jaringan tetangga ;
Pada bagian Ini kita akan mendiskusikan persiapan untuk membangun jaringan tetangga dengan nirkabel. Pada dasarnya kita harus mempersiapkan beberapa perangkat keras seperti :

  1. PC yang dijadikan router
  2. Kartu Wireless LAN (WiFi)
  3. Kabel coaxial
  4. Antenna
  5. Switch / hub untuk LAN

Kita harus memutuskan system operasi apa yang akan digunakan untuk pendkung PC router. Biasanya menggunakan system operasi Linux , khususnya Linux mandrake yang mudah digunakan dan di install (pasang). Saat di jalankan pada text mode minimal kita gunakan Pentium I atau Pentium II yang dapat selalu digunakan sebaga router.
Perlengkapan Perangkat Keras
1. PC atau Personal Computer yang dapat dijadikan router atau gateway di antara jaringan nirkabel dan jaringan local tetangga, membutuhkan sesuatu yang sederhana seperti :
- Pentium II 166MHz
- Memory 64Mbyte
- Hard drive 3Gbyte
2.Kartu Wireless LAN
Tidak semuar kartu wireless dapat digunakan untuk jarak yang jauh atau aplikasi diluar ruangan. Tapi ada juga beberapa kartu jaringan yang dapat digunakan untuk jaringan dengan jarak yang jauh dan menggunakan konektor antenna
3.Pigtail
Pada frekuensi 2,4 GHz kita biasanya menggunakan konektor tipe N untuk antenna dan kabel koaksial kita.
Antenna
Sebuah antenna luar biasanya digunakan untuk memperpanjang jangkauan. Antenna yang kita gunakan bervariasi tergantung dengan aplikasi atau kebutuhan yang akan kita gunakan. Umumnya kita membutuhkan. :
1. sisi antenna client / pengguna, dapat menggunakan antenna jenis yagi, antenna parabolic dan antenna dengan menggunakan kaleng.
2. sisi access point , dapat menggunakan antenna jenis omni atau sectoral antenna
Akses point
Di ISP umumnya akses point digunakan untuk melayani client / pengguna jaringan nirkabel. Beberapa akses point mempunyai fungsi yang kompleks, seperti : DHCP server, Firewall, NAT dan Proxy server
Beberapa proteksi biasanya akses point dapat digunakan untuk membatasi akses MAC Address atau IP Address.

Modem

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Modem berasal dari singkatan MOdulator DEModulator. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (Carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa (carrier) yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Modem merupakan penggabungan kedua-duanya, artinya modem adalah alat komunikasi dua arah. Setiap perangkat komunikasi jarak jauh dua-arah umumnya menggunakan bagian yang disebut "modem", seperti VSAT, Microwave Radio, dan lain sebagainya, namun umumnya istilah modem lebih dikenal sebagai Perangkat keras yang sering digunakan untuk komunikasi pada komputer.

Data dari komputer yang berbentuk sinyal digital diberikan kepada modem untuk diubah menjadi sinyal analog. Sinyal analog tersebut dapat dikirimkan melalui beberapa media telekomunikasi seperti telepon dan radio.

Setibanya di modem tujuan, sinyal analog tersebut diubah menjadi sinyal digital kembali dan dikirimkan kepada komputer. Terdapat dua jenis modem secara fisiknya, yaitu modem eksternal dan modem internal.

[sunting] Jenis modem

  1. Modem 3GP
  1. Modem GSM

Singkatan dari Modulator dan demodulator. Modem berfungsi untuk memasukkan sinyal informasi ke gelombang pembawa; Sebaliknya demodulator mengambil kembali sinyal informasi dari sinyal gabungan. Modem terbagi atas: 1. Amplitude Modulation ( AM ), yaitu rangkaian elektronik yang mengubah amplitude gelombang pembawa sesuai dengan amplitude sinyal informasi. 2. Frequency Modulation ( FM ), yaitu rangkaian elektronik yang mengubah frequency gelombang pembawa sesuai dengan perubahan frequency sinyal informasi. 3. Pulse Modulation ( PM ), yaitu system modulasi pulsa dapat dibedakan menjadi :

  a. PAM ( Pulse Amplitude Modulation ), amplitudo gelombang pulsa berubah-ubah sesuai dengan perubahan sinyal informasi.
b. PPM ( Pulse Position Modulation ), yaitu posisi pulsa berubah-ubah sesuai sudut phasa sinyal informasi.
c. PWM ( Pulse Width Modulation ), jarak antar pulsa berubah-ubah sesuai dengan perubahan frekuensi sinyal pembawa.

4. Digital Modulation, terdiri dari :

  a. FSK ( Frequency Shift Keying ), yaitu pergeseran pulsa pembawa sesuai dengan besar bilangan biner (sinyal analog yang 'dikodekan
  1. Modem analog yaitu modem yang mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital
  1. Modem ADSL

Modem teknologi ADSL (Asymetric Digital Subscribe Line) yang memungkinkan berselancar internet dan menggunakan telepon analog secara berbarengan. Caranya sangat mudah, untuk ADSL diberikan sebuah alat yang disebut sebagai Splitter atau pembagi line.

Posisi Splitter ditempatkan di depan ketika line telepon masuk. Artinya anda tidak boleh mencabangkan line modem untuk ADSL dengan suara secara langsung. Alat Splitter berguna untuk menghilangkan gangguan ketika anda sedang menggunakan ADSL modem. Dengan Splitter keduanya dapat berjalan bersamaan, dimana anda dapat dapat menjawab dan menelpon seseorang dengan telepon biasa. Disisi lain anda tetap dapat terkoneksi dengan internet melalui ADSL modem

  1. Modem kabel yaitu modem yang menerima data langsung dari penyedia layanan lewat TV Kabel

... UMTS). Dikatakan demikian, karena melalui HSDPA terbentuklah saluran W-CDMA yang baru, yaitu high-speed downlink shared channel (HS-DSCH) yang ... ... tem WCDMA (wideband CDMA)

Sejarah Telepon

CARA KERJA HANDPHONE



Telepon seluler atau yang lebih dikenal dengan ponsel dari duIu sampai sekarang telah mengalami perubahan baik teknologinya yang dulu hanya untuk berbicara sekarang sudah dapat dipakai untuk bertukar data atau bahkan untuk memotret sedangkan dari bentuk fisiknya mulai dari berat dan besar hingga yang seukuran korek api. Dari semua perkembangan tersebut tetap saja dipertahankan teknologi dasarnya yaitu bagaimana ponsel menerima sinyal dan mengirim sinyal. Lantas bagaimana cara kerja ponsel dengan segala aplikasi yang diusungnya tersebut. Beberapa hal seputar ponsel antara lain sebagai berikut :
1. Teknologi seluler
2. Protokol komunikasi
3. Aplikasi handphone
4. Fitur handphone


1. TEKNOLOGI SELULER
Teknologi seluler kalau dirunut merupakan gabungan teknologi dari beberapa penemuan teknologi-teknologi sebelumnya. Antara lain dari penemuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1876, sedangkan radio oleh Nikolai Tesla (1880) yang kemudian pada tahun 1894 secara formal dikenalkan orang Italia bernama Guglielmo Marconi.

Kenapa Disebut Telepon Seluler?
Ponsel bekerja dengan mengandalkan sinyal yang dipancarkan dari sebuah pemancar dengan frekuensi tertentu. Untuk membagi-bagi daerah agar terdapat frekuensi yang merata pada daerah tersebut maka sebuah daerah atau kota dibagi menjadi seperti sebuah irisan yang digambarkan sebagai irisan berbentuk hexagonal atau disebut dengan sel (cell). Masing-masing sel tersebut dapat mempunyai frekuensi sebanyak 800 dan mempunyai cakupan kisaran sekitar 26 kilometer bujur sangkar. Masing-masing sel mempunyai suatu menara dan suatu bangunan kecil yang berisi peralatan. Saat kita sedang berjalan dengan mengendarai kendaraan, sinyal akan dipancarkan dari sel ke sel oleh suatu tower atau menara dari tiap sel tersebut.

Kode Pada Ponsel
Semua ponsel mempunyai kode khusus yang berhubungan dengan pemiliknya atau operator teleponnya. Secara umum terdapat 3 pokok kode yang terdapat pada ponsel antara lain:

  1. Electronic Serial Number (ESN), suatu nomor 32-bit yang unik diprogramkan ke dalam telepon saat dibuat (kita kenal dengan istilah nomor IMEI).

  2. Mobile Identification Number (MIN), l0 digit nomor dari nomor telepon.

  3. System Identification Code (SID), 5 digit nomor yang dikeluarkan oleh badan resmi dunia yang menangani bidang telekomunikasi (FCC).



Roaming
Istilaih roaming biasa kita sebut saat menggunakan ponsel. Biasanya istilah roaming dihubungkan dengan penerimaan panggilan saat kita berada diluar area nomor telepon kita, hal tersebut biasanya dihitung dengan biaya tertentu. Roaming dapat terjadi karena System Identification Code (SID) pada telepon kita tidak sesuai dengan SID yang dikenal pada pengendali saluran saat kita berada. Hal tersebut membuat Mobile Telephone Switching Office (MTSO) atau kantor operator seluler terdekat mengontak MTSO asal nomor kita dan mencocokkan dengan data yang ada di MTSO asal dan segera melacak keberadaan posisi kita dengan cepat.

2. PROTOKOL KOMUNIKASI
Ada tiga teknologi umum yang digunakan oleh jaringan ponsel untuk memancarkan informasi:
A. Frequency Division Multiple Access (FDMA)
B. Time Division Muluple Access (TDMA)
C. Code Division Multiple Access (CDMA)

A. Frequency Division Multiple Access (FDMA)
Untuk memahami FDMA, bisa dianalogikan tentang stasiun radio, stasiun radio mengirimkan sinyalnya pada frekuensi yang berbeda pada kanal yang tersedia kepada tiap-tiap pengguna ponsel. FDMA digunakan sebagian besar untuk transmisi analog. Saat untuk membawa informasi digital, FDMA sudah tidak efisien lagi.

B. Time Division Muluple Access (TDMA)
Penggunaan saluran frekuensi menggunakan batasan waktu. Suara yang masuk kedalam saluran/kanal dikompresi kedalam format digital dan mempunyai ukuran yang kecil. Secara kapasitas TDMA mempunyai daya tampung menerima panggilan yang lebih luas dibanding mode1 analog pada FDMA. TDMA beroperasi pada frekwensi 800 MHz atau 1900 MHz. TDMA sama dengan GSM. Teknologi TDMA kadang disebut juga dengan Global System for Communication Mobile (GSM). GSM menggunakan enkripsi pada pemakaiannya sehingga lebih terjamin keamanannya. GSM beroperasi pada 900-1800 MHz. Pengguna GSM cukup menggunakan SIM (subscriber identification mobile).

C. Code Division Multiple Access (CDMA)
Sebuah ponsel mengirimkan data (voice) yang masuk kedalam saluran/kanal dan akan dipecah-pecah menjadi potongan yang kecil-kecil dan masuk kedalam saluran frekuensi yang terpisah-pisah, kemudian paket data yang kecil-kecil tersebut akan disebarkan dengan kode yang unik dan hanya dapat diterima pada penerima yang mempunyai kesesuaian data yang akan diambil.

3. APLIKASI HANDPHONE
Berbagai inovasi terus dikembangkan dalam dunia ponsel, perkembangan inovasi tersebut akhirnya memungkinkan ponsel tak lagi hanya berfungsi untuk komunikasi suara, namun juga bisa berfungsi untuk berbagai keperluan antara lain:
A. SMS (Short Message Service) & MMS (Multimedia Message Service)
B. Video Streaming

A. SMS/MMS
SMS merupakan salah satu aplikasi pengiriman pesan yang ditetapkan oleh standart ETSI (www.etsi.org), pada dokumentasi GSM 03.40 dan GSM 03.38. Aplikasi SMS ataupun MMS mempunyai cara kerja yang sama hanya terdapat perbedaan jenis data yang dibawa SMS pesan yang bersifat text sedangkan MMS dapat berisi suara, gambar, movie (multimedia).

Bagaimana SMS/MMS bekerja?
Saat kita menerima pesan SMS/MMS dari handphone (mobile originated) pesan tersebut tidak langsung dikirimkan ke handphone tujuan (mobile terminated), akan tetapi dikirim terlebih dahulu ke SMS Center (SMSC) yang biasanya berada di kantor operator telepon, baru kemudian pesan tersebut diteruskan ke handphone tujuan.
Dengan adanya SMSC, kita dapat mengetahui status dari pesan SMS yang telah dikirim, apakah telah sampai atau gagal. Apabila handphone tujuan dalam keadaan aktif dan dapat menerima pesan SMS yang dikirim, ia akan mengirimkan kembali pesan konfirmasi ke SMSC yang menyatakan bahwa pesan telah diterima. Kemudian SMSC mengirimkan kembali status tersebut kepada si pengirim. Jika handphone tujuan dalam keadaan mati, pesan yang kita kirimkan akan disimpan pada SMSC sampai period-validity terpenuhi. Period-validity artinya tenggang waktu yang diberikan si pengirim pesan sampai pesan dapat diterima oleh si penerima, hal ini dapat kita atur pada ponsel kita mulai dari 1 jam – lebih dari 1 hari.

B. Video Streaming
Aplikasi ini merupakan teknologi terkini yang diusung oleh sebuah ponsel. Dengan adanya layanan yang diberikan oleh operator seluler, informasi yang sifatnya real time dapat kita peroleh semisal berita dari televisi atau bahkan kondisi lalu lintas ditempat-tempat tertentu. Aplikasi ini merupakan gambaran teknologi seluler yang orang kadang menyebutnya dengan teknologi 2,5G. Video streaming merupakan layanan multimedia yang dapat diakses oleh pengguna ponsel dengan teknologi komunikasi data bergerak

Bagaimana Video Streaming Bekerja?
Aplikasi ini kalau dalam teknologi komputer dikategorikan sebagai jaringan client-server. Artinya client (pengguna ponsel) melakukan permintaan (request) kepada server (operator) untuk dikirimi data dalam hal ini materi yang bersifat multimedia (audio, video). Materi (content) dari operator atau penyedia jasa layanan memasang materinya kedalam aplikasi-aplikasi layanannya yang kemudian dapat diakses oleh ponsel pengguna. Materi ini dapat berupa file audio video yang bersifat real time artinya kejadiannya berlangsung juga saat diakses seperti kondisi lalu lintas di jalan raya di Jakarta yang telah dipasang kamera dan dipancarkan ke kantor operator yang kemudian diakses oleh pengguna ponsel. Untuk dapat mengaksesnya diperlukan ponsel dengan sistem operasi seperti symbian, ada aplikasi GPRS dan RealOne Player, dan registrasi ke operator ponsel seperti IM3 (www.im3-access.com)

4. FITUR HANDPHONE
Untuk melengkapi kebutuhan penggunanya ponsel saat ini dilengkapi dengan fitur-fitur yang mengagumkan. Dari ponsel yang hanya dipakai untuk komunikasi sekarang ponsel dapat untuk mengakses internet bahkan dapat juga dipakai untuk merekam gambar tak ubahnya sebuah kamera atau handycam. Beberapa litur ponsel yang menjadi trend terkini antara lain:
A. GPRS
B. Bluetooth
C. Infra Red
D. Game Java

A. General Packet Radio Services (GPRS)
Merupakan teknologi komunikasi data yang melengkapi network GSM dan memungkinkan komu nikasi data pada kecepatan maksimal 115 kbps. GPRS dapat digunakan sebagai media mengakses beberapa service, antara lain: WAP (Wireless Application Protocol), Internet, MMS (Multimedia Messaging Service) dan SMS. Dalam pengg unaan GPRS untuk koneksi ke internet lewat ponsel, model perhitungan biaya yang dilakukan tidak berdasarkan pada durasi atau lama waktu pemakaian tetapi besamya data yang didownload (hitungan kilobyte). Agar bisa koneksi ke internet melalui GPRS, ada 3 hal yang perlu diperhatikan:

1. Operator = Operator telekomunikasi yang dipakai harus bisa mendukung (support) teknologi GPRS. Saat ini semua operator GSM di Indonesia sudah mendukung layanan GPRS untuk kartu pascabayar.

2. Handphone = Handphone yang digunakan tentu harus mendukung GPRS. Coba lihat buku manualnya atau bisa tanya ke penjual handphone.

3. Registrasi dan konfigurasi = Jika handphone dan operator sudah mendukung, kemudian perlu meregistrasi nomor agar bisa mendapat layanan GPRS. Setelah itu perlu mengkonfigurasi di ponsel sesuai petunjuk dari tiap operator. Ada yang meminta mengkonfigurasi secara manual atau secara otomatis hanya dengan mengirimkan sms ke nomor operator. Masing-masing operator memiliki cara tersendiri.

B. Bluetooth
Bluetooth adalah sebuah microchip yang dilengkapi transmiter radio yang dapat mengrimkan data dalam jumlah besar, di antara piranti-piranti yang sesuai. Buetooth adalah nama yang berasal dari raja Norwegia yang menyatukan Swedia dan Denmark, ide penyatuan tersebut menjadi dasar penamaan bluetooth sebagai perangkat yang dapat saling menyatukan dengan perangkat lain dan saling berkomunikasi. Dengan mengaktifkan bluetooth pada ponsel maka pada radius 10 meter bahkan 100 meter, semua perangkat seperti ponsel, PDA, laptop, pc yang dilengkapi dan diaktifkan bluetoothnya akan terdeteksi pada ponsel kita. Setelah itu kita dapat melakukan komunikasi dengan mereka. Dengan mengaktifkan bluetooth pada ponsel dengan GPRS terkoneksi ke internet serta bluelooth pada laptop maka kita dapat browsing internet lewat laptop kita.

C. Infra Red
Infra red merupakan salah satu fitur yang didapat pada hampir semua ponsel. Secara fungsional infra red tidak ubahnya seperti bluteooth, hanya saja perbedaanya infra red hanya dapat saling berkomunikasi dengan 1 perangkat saja semisal ponsel dengan laptop, ponsel dengan ponsel dan tidak mengenal perangkat lain yang tidak kita arahkan langsung. Dari sisi jarak infra red mempunyai kisaran untuk dapat saling berkomunikasi dari 1-100 cm, adapun kecepatan transfernya kecepatan infra red: 115.2 KB, 57.6 KB, 38.4 KB, 19.2 KB, 9.6 KB. Untuk mengetahui ada tidaknya infra red pada ponsel kita, dapat dilihat dari fisik ponsel yaitu dengan ditandai adanya lampu yang berbentuk oval, kecil, dan berwarna merah. Untuk mengaktifkannya tinggal diseting dari menu ponsel. Ada banyak hal yang dilakukan dengan infra red antara lain:

  • Edit / update / syncronize phonebook antara komputer dan handphone (Syncronize ke MS Outlook and Outlook Express)

  • SMS Editor dan menambah signature pada SMS

  • Kirim hasil photo dari ponsel ke komputer dan sebaliknya

  • Transfer lagu seperti MP3, WAV dari komputer ke ponsel

  • Transfer video/movie dari komputer ke ponsel

  • Install games, aplikasi, image

  • Mengirim pesan ke handphone pribadi / handphone lain, berupa SMS, Ringtone, Picture Message, Logo Operator

  • Ringtone Composer (Monophonic Tones / Polyphonic Tones)

  • Untuk internet connection via notebook / PC
Alexander Graham Bell, Penemu Telepon


Saat ini komunikasi antar manusia makin mudah karena udah ada fasilitas telepon yang sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari. Lalu siapa tokoh yang paling berjasa dibalik penemuan telepon? Dia adalah Alexander Graham Bell yang pertama kali menemukan alat komunikasi ini.

Bell lahir pada tanggal 3 Maret 1847 di Edinburg, Scotland. Bell berasal dari keluarga yang sangat mementingkan pendidikan. Ayahnya adalah seorang psikolog dan elocution bernama Alexander Melville Bell, sedangkan kakeknya Alexander Bell merupakan seorang elucution professor.

Setelah menyelesaikan kuliahnya di University of Edinburg dan University College di London, Bell memutuskan buat menjadi asisten ayahnya. Dia membantu orang-orang yang cacat pendengaran untuk belajar berbicara dengan metode yang telah diterapkan oleh ayahnya, yaitu dengan memperhatikan posisi bibir dan lidah lawan bicara.

Pada saat dia bermukim di London, Bell sempat belajar tentang percobaan yang dilakukan oleh Herman Ludwig von Helmholtz berupa tuning fork dan magnet yang bisa menghasilkan bunyi yang terdengar nyaring. Kemudian baru pada tahun 1865 Bell mempelajari lebih mendalam tentang suara yang keluar dari mulut saat berbicara.

Bell semakin tertarik dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan bunyi-bunyian, makanya dia nggak keberatan ketika harus mengajar di Sarah Fuller, Boston yang merupakan sekolah khusus orang-orang tuli pada tahun 1870, selain itu Bell juga bekerja sebagai guru privat. Dan ketika dirinya diangkat menjadi guru besar psikologi di Boston University pada tahun 1873, Bell mengadakan suatu pertemuan khusus buat para guru yang menangani masalah murid-murid yang mengalami cacat pendengaran.

Hampir seluruh hidupnya Bell menghabiskan waktunya untuk mengurusi masalah pendidikan orang-orang yang cacat pendengaran bahkan kemudian dirinya mendirikan American Association to Promote the Theahing of Speech to the Deaf.

Bell mulai melakukan penelitian dengan menggunakan phonatograph, multiple telegraph dan electric speaking telegraph dari tahun 1873 sampai 1976 yang dibiayai oleh dua orang ayah dari muridnya. Salah satu penyandang dananya adalah Gardiner Hubbard yang mempunyai seorang putri yang telinganya tuli bernama Mabel, wanita inilah yang dikemudian hari menjadi istri Bell.


Di kemudian hari Bell mengungkapkan keinginannya untuk menciptakan suatu alat komunikasi dengan transmisi gelombang listrik. Bell pun mengajak temannya Thomas Watson buat membantu menyediakan perlengkapannya. Penelitiannya dilakukan dengan menggunakan alat pengatur suara dan magnet untuk menghantarkan bunyi yang akan dikirimkan, peristiwa ini terjadi pada tanggal 2 Juni 1875.

Akhirnya terciptalah karya Bell sebuah pesawat penerima telepon dan pemancar yang bentuknya berupa sebuah piringan hitam tipis yang dipasang di depan electromagnet. Baru pada tanggal 14 Februari 1876 Bell mematenkan hasil penemuannya, tapi oleh US Patent Office penemuan Bell ini baru resmi dipatenkan pada tanggal 7 Maret untuk “electric speaking telephone”.

Bell terus memperbarui penemuannya dan untuk pertama kalinya dia berhasil mengirimkan suatu kalimat berbunyi “Watson, come here, I want you” pada tanggal 10 Maret 1876.


kerja telepon tetap

Common Channel Signalling System 7 atau disingkat CCS7 sudah digunakandalam suatu jaringan telekomunikasi tetap secara luas pada masa ini.CCS7 digunakan untuk melakukan kendali terhadap suatu panggilan dalamsuatu jaringan. CCS7 dapat juga melakukan suatu registrasi dande-registrasi dari suatu perangkat telekomunikasi dalam jaringan yangditanganinya. CCS7 merupakan inti dari jaringan cerdas.Pengembangan CCS7 dilakukan oleh AT&T dan diadopsi oleh CCITT atau TUTsebagai suatu standar internasional yang dikenal dengan nama SS7(Signalling System 7). Sebelum penggunaan Common Channel InterofficeSignalling (CCIS), yang merupakan versi awal dari CCS7, signallingdilakukan dalam kanal suara untuk jaringan telepon, namun denganditerapkannya CCIS, dibuatlah suatu jaringan baru yang dikhususkanuntuk signaling. Contoh suatu jaringan yang menerapkan CCS7 adalah sebagai berikut: [telp-x]---{SSP1}--------[STP]-----[STP]------{SSP2}--[telp-y] \ / | \ / | \ / \ / | \ / | \ / \/ | \__/ | \/ /\ | / \ | /\ / \ | / \ | / \ {SSP3}---------[STP]-----[STP]------{SSP4} Pada dasarnya jaringan CCS7 adalah jaringan yang berfungsi untukmelakukan routing terhadap "signalling message". Contoh dari prosesyang terjadi dalam jaringan ini adalah:Misalkan X ingin menelepon Y menggunakan jaringan telepon seperti pada
gambar diatas. Telepon X dilayani oleh SSP1, sedangkan telepon Y
dihubungkan melalui SSP2 (SSP adalah Service Switching Point, yakni
suatu perangkat yang berguna sebagai switch dan biasanya berada dalam
PBX-Private Branch Exchange, SSP dapat meng-handle hingga 100.000
saluran, sedangkan STP adalah Signal Transfer Point yang berfungsi
sebagai router dalam jaringan CCS7). Ketika telepon diangkat oleh X,
maka SSP1 akan mengirimkan nada sambung ke telepon X. Setelah menekan
nomor Y, SSP1 akan mengirimkan IAM (Initial Address Message) ke SSP2.
Bila telepon Y tidak sibuk atau rusak, SSP2 akan mengirimkan ACM
(Address Complete Message) sebagai balasan. Telinga X pun akan
mendengar nada "ring tone" sebagai tanda . Jika Y mengangkat telepon,
maka ANM (Answer Message) akan dikirim SSP2 ke SSP1 dan setelah
diterima maka proses billing akan berjalan. Lalu bila X selesai dengan
menutup telepon (hangs up), maka SSP1 akan mengirim REL (Release
Message) ke SSP 2 dan akan terdengar bunyi "klik" pada receiver Y.
Jika Y menutup telepon, maka SSP2 akan mengirim pesan RCL (Release
Complete) untuk mengakhiri billing dan kondisi jaringan akan kembali idle.